Sisi Lain Sosok Seorang SAHABAT

Teriknya matahari membawaku untuk terus berjalan, dan terus berjalan, mencari apa yang ku impikan dan mengejar apa yang ku cita-citakan. hingga akhirnya kutemukan jalan untuk menggapai rahasia dimana ia menetapkan itu semua.
Kemonotonan hidup menjadi tolak ukur untuk ku berkembang. kekejaman hidup menjadi pedoman untuk ku terus bertahan. dan keindahan hiup menjadikan rasa semangat untuk ku terus menjalani hidup.
Tekanan demi tekanan tak henti-hentinya kualami,dari kejauhan hingga orang terdekat, memberikan ancaman tak berarti bagi hidupku. apa itu semua yang hanya kalian berikan padaku. apakah kalian hanya bisa menekanku untuk menghindar dariku. ataukah kalian menekan agarku bertahan dan berjuang.
Pernyataan apakah yang kalian maksud untuk ku cerna.seberapa pantaskah aku mencerna makna dari seberapa besar kalian menahanku dalam menggapai impian dan kenyataan.
tak pernah ku bayangkan aku mampu melakukan semua hal yang kalian ingin lakukan padaku.padahal,kalian ada untuk ku, atauk kalian ada karena aku. aku bukan untuk kalian ataukah aku untuk kalian. kalian ada untuk menyayangiku ataukah untuk mengnancurkanku, gerhana saksi hari tak mampu menggantikan kebisuan yang menjadi pilu hati ini akan kebisingan kalian dalam menyatakan kata. kata yang mungkin hanya aku yang tak mampu menafsirkan harapan, impian entah kebimbangan dan kekeliruan.
Suatu saat ku berharap, aku adalah kalian dan kalian menerima ku. dengan terang ku berharap.kalian adalah matahariku bukanlah menjadi bulan dalam kegelapanku. hanyaharum mawar yang tak ku hirup dalam diri kalian. mengapa kebusukan daging kekeliruan yang melekat pada diri kalian. apakah gambaran sosok sahabat bagaikan busuknya makanan dikala penyajian hangat menerangi kesunyian.

Posted in: Curhatanku